Apakah dirimu mengerti?
Niat tulusku sepadan menggapaimu..
Indah tak wajar resahkan mimpi
Taklukkan hati kecil mengungkap jujur
Ada apa dengan risauku?
Menilai indahmu tak mampu dilukis
Abjad demi abjad tersusun rapi
Ya ampun..aku sedang gilakah?
Atau sedang jatuh cinta?
Warisan kecantikan dirimu pukau mata ini
Insan biasa ini mengagumi
Dari belaian mata memandang
Ya aku cukup senang
Angan memeluk bayangmu dalam mimpi
Namun aku tak kuasa
Ingin ku rengkuh nyata
Nyata tak hanya padam di genggam
Gelap jika ku tak mampu dekap
Rias indahmu abadi tak terkotori
Untaian gemerlap intan tak sepadan
Menyanding paras ayumu...
Selasa, 04 Agustus 2009
ANITA MAYA WIDYA NINGRUM
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.10 0 komentar
Selasa, 21 Juli 2009
SENTUH RISAUKU
TERRUNDUK PADA SAMPUL KESENDIRIAN..
MENJADI BUDAK PENGUASA ALAM
HNYA BERPAKU PADA SEPI KU BERDIRI
RIUH NYANYIAN SUNYIMU
SAPA KELAM DARI PENGUASA
INGIN AKU LEPAS SAMPUL INI
SADAR LAMUN KU TAK TERBATASI MIMPI
NAMUN APALAH AKU
HNYA BISA LARUTKAN RISAU
TANPA SENTUHAN HADIRMU...
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.53 0 komentar
DIHIMPIT LEBAM
LEBAM ITU PATUH DICUMBU
DIGURATAN PENUH LINTANG BERBEKAS
OLEH SENTUH KECUP....KESAH
LEBAM SEMAKIN MENGHITAM
PERADUAN TEMU BIBIR MENIKMATI
DIHIMPIT LEBAM NIKMATI SUDAH
RONA2 MERAH TERKECUP KUASA,TAK BERONTAK
HMM GELI ATAU MENIKMATI?
LENGKUH NAFAS MEMBURU,1 MANGSA MEMBIRU
LEBAMKAH?
CUKUP DIRI INI TERKOTORI SUDAH...
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.28 0 komentar
Selasa, 16 Juni 2009
PUALAM PAGI
bukit rumpun hijau
meranggas ditepian kabut pagi,teja itu
kumpul sesuatu pualam uap air
kemilau cahaya terhalang sudah
mungkin takdir anatomi pagi
pagi ini terenduksi
suara derap makhluk bumi
berjingkat seakan menari
adalah ego untuk sesuap nasi
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.17 0 komentar
Rabu, 10 Juni 2009
CERITA LALU
dia bukan seonggok cerita masa lalu
dia telah lukis munajat direlung hati silam itu
dia berbinar lama...tak padam jua
ah kelam lalu mengikatku tak henti
kemudian kuliti inch sedih
dan bakar hangus di tembikar
kulapar pesonamu silam
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 22.33 0 komentar
Minggu, 17 Mei 2009
Hibah Tuhan
waktu berkalang,saat rintik hujan menerjang
sudut sepinya telah mati terisolasi
buyarkan sesuatu yang kubangga rindu
dia pulang ke tanah merdeka
dimana ranting pohon pinus retak
itulah kisah si punuk
dia menghiba satu dua angan
tapi dia patah arang
bukan karena bumi yang telah labil
tapi takdir yang berlaku adil
kenapa tak dia gantungkan pada dinding kebijakan?
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 07.27 0 komentar
Minggu, 10 Mei 2009
Beri Aku Makna
sebenarnya aku ini apa?
hanya seekor burung yang tk bisa bersiul
atau tampak...
tapi terlihat fana
aku hanya hanya sebuah kotoran
kotoran masyarakat
untuk buaian semata
aku hanya pengemis hina
yang tertatih
menanggung semua beban
aku hanya tertunduk,membisu
tanpa arti sebuah kata
namun,bila aku mengharap
beri aku makna!!!
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.34 0 komentar
Rabu, 29 April 2009
Terima Kasih Peduli
cuek sesaatku bukan karna sebab meratap
mungkin diammu malam lalu buatku pilu
lebih sakit menusuk kelam kau hujam saat tidurmu..
harap kau temani hari indahku…belanja waktu
namun…angan itu tak ku jumpa
dia abai di malam yang sejenak.
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.34 0 komentar
Ya Robbi..
Dia Kuasa Perintah
hamba yang lalai perintah dan amanah
pasrah tubuh hina ini dihadapan mulia Sang Robbi
harap ampunan Maha Kasih DariMu
aku ingin bersih….suci pada sujudku…
aku ingin kembali…
bertawakal ke hadiratMu dengan sisa umurkuLabel: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.33 0 komentar
Maki Aku Indah
ku tutup mulut penuh caci ini agar benci tak terhakimi..
ku tengadah muka berbalut malu akan mimpi yang semu
ku hilang hingar…
ku tolak indah sapa pendengar
pendengar yang mengerti caci busuk…
hmm mungkin akal ini telah mati tertusuk..
ku tak ingin pongah tapi jiwa ini lupa akal yng lelah…
harga yang begitu rendah dari tabiat yang jengah..
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.33 0 komentar
Jalan Setapak Pengikut
langkah gontai..
tak berharap goda santai
hai tuan coba kau teriak lantang!!
biar semangat terpanggil berang..
setapak penuh luka…
mereka kecil..?
sanggup juang merdeka..?
ya mereka bukan perwira
tapi semangat tak pernah reda
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 18.31 0 komentar
Dewiku...
dewiku kau adalah dewi embunku…
dewi embun..
kau tlah membuat sang fajar begitu rapuh tanpa hadirmu..
andai setiap tetes senyummu dapat memberiku arti indah…
pasti semua harapanku kan utuh..
dimana ku ukir indahmu pada sajak kasih…
dengan kasih sayang coretan lembut penyair…
yang kan selalu sapa indah pagiku…
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 08.11 0 komentar
Dia Berbeda
satu tekad menguji pasti…
bukan ucap serapah terdahulu
atau guman yang tak kunjung padam
terus apa yang kau jual dari harga diri?
jangan buat jengah karena bentang jarak berbeda
ketika kalian mengadu pada kecilnya paham
ya…jengkal tanah bukan halangan
atau suara ucap yang terdengar asing…
tapi rapat genggam tngan mengepal
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 08.09 0 komentar
Tunggu Aku Sepi
tungguku pada hadirmu…
membunuh waktu menari sang rindu
kenali aku jemu yang selalu menyapa…
sudah cukup kenyang kesendirian merajai detikku
lunta..diriku penuh luka menganga..
luka dari byangmu kian sirna..
sepi ini menikam ulu kian dalam
sepi mengejek dan merengek seenaknya..
ah bosan aku merintih pada tabirmu
dimana selalu kau tutup dengan pesonamu
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 08.05 0 komentar
Jangan Sentuh Jemuku
kau tau lakuku penuh makna tersirat?
tapi jemu buatku pilu tanpa kau sentuh peduliku
aku bukan peluru yang mampu menembus hatimu
tapi diammu ledakkan menyesak ulu!!
ah aku telah patah meradang,tapi kau semakin buatku bimbang
ehm aku kian nanar menantikan kau binar
binar soraya pasar kau ramaikan indahku..
kita di ujung waktu…sebelum pekat sampai melaju
tuan cobalah sentuh iba hatiku agar ku tak kenal layu…
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 08.01 0 komentar
Lihatlah Biru
gagah gunung julang angkasa
diam karena menikmati alam raya
pohon kecil tunduk sapa angin barat
daun meronta di sudut tepi
karna bumi menanti dia kembali
jalan sempit berliku temurun
jauh disana lihatlah biru…
lembut mata dimanja bening kilau
lamun sejenak rasakan alam
mungkin pesonanya sejati
akal dan pikiran kita menikmati
dari segala ciptaan Kuasa yang Hakiki
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 08.00 0 komentar
Pencaci Firman Tuhan
untai maki menyemat bangga
kau hilang akal yang buat mu berdiri
lihatlah tubuh elok yang berbalut hina
apa sejajar kau buat bangga?
hai pencaci firman Tuhan!!!
dulu kau angkuh diatas bangunan megah piramid
tabiat anehmu tertutup laut merah
sekarang dan selamanya…
kau kini seonggok jasad bukti sejarah!!
sering kau berkoar “aku adalah Tuhan”
seakan letup katamu isyarat syaraf yg putus
mungkin kau hilang kewajaran dari penciptaan awal
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 07.58 0 komentar
Dibawah Bayang Bulan
saat terakhir lihat dia disana
dibawah bayang bulan…
masa lalu yang seakan membakar
jauh dari sudut lain
dia tertangkap pesona
dan tidak menemukan jalan kembali
pohon berbisik di malam hari
ungkapkan sedikit lara yang mengendap
bayang bulan menuntun langkah parau
harap hapuskan jejak masa lalu
kalut dan pilu ini tlah diliput gelap
dia ajari sedih di bawah bayang bulan
Label: Puisi
Diposting oleh pujangga kasih di 07.56 0 komentar